Image generated by TextSpace.net, hosted on ImageShack.us

Senin, 12 Mei 2008

Betapa Miskinnya Kita

Suatu hari, seorang ayah dari keluarga kaya raya ingin menunjukkan kepada anaknya, bahwa didunia ini banyak orang miskin dan hidup susah. la lalu mengajak keluarganya jalan-jalan ke desa dan menginap di rumah keluarga pak tani yang sangat miskin.

Dalam perjalanan pulang ke rumah, si ayah bertanya kepada anaknya,

"Nak, bagaimana liburan kita?"

"Sangat menyenangkan, Ayah," sahut anaknya.

"Kamu sudah lihat kan, ada orang miskin dan hidupnya susah?" tanya ayahnya lagi.

"Ya," jawab anaknya.

"Pelajaran apa yang kamu dapatkan dari liburan ini?" tanya ayahnya lagi.

"Saya lihat kita punya seekor anjing di rumah, dan mereka punya 4 ekor anjing. Kita punya kolam yang memanjang sampai ke tengah taman, mereka punya anak sungai yang tak ada ujungnya. Kita punya lampu di taman, mereka punya bintang-bintang. Patio kita mencapai pekarangan depan, mereka punya seluruh cakrawala” jelas anaknya.

Si ayah terdiam mendengar kata-kata anaknya. Tiba-tiba anaknya berkata,

"Terimakasih, Ayah, karena telah menunjukkan kepada saya, betapa miskinnya kita!"

Moral Cerita - Sikap mental kita terhadap hidup tergantung pada cara kita memandang

sesuatu. Yang dianggap kaya oleh seseorang, mungkin tidak diinginkan orang lain.

- Yang paling penting dalam hidup ini adalah teman, keluarga, kesehatan, humor yang baik, dan sikap positif terhadap hidup. Jika kita memiliki semua ini, kita memiliki

segala-galanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar